Selasa, 29 Juni 2010

Bibit Kepercayaan..........

Bibit kepercayaan yang paling kecil masih lebih baik dari buah kebahagiaan yang terbesar.
The smallest seed of faith is better than the largest fruit of happiness.

Langkah Sukses..........

Langkah pertama dan yang paling penting menuju kesuksesan adalah merasakan bahwa kita bisa sukses.
The First and the most important step towards success is the feeling that we can succeed.

Kesuksesan..........

Hal apa yang paling diinginkan semua manusia? Jawaban hanya satu: sukses. Kesuksesan telah menjadi kebutuhan setiap insan manusia di muka bumi ini. Itulah sebabnya orang menempuh berbagai cara untuk memperoleh. Salah satunya dengan jalan pendidikan formal. Sayangnya sukses bukanlah hal yang bisa dengan mudah bisa diraih setiap orang. Orang bijak selalu berkata, tidak ada kesuksesan tanpa pengorbanan. There is no success without sacrifice!
Meski sukses telah menjadi kebutuhan mutlak setiap manusia toh tidak semua orang memiliki pandangan yang sama tentang arti kesuksesan. Ada yang menganggapnya sebagai kekayaan. Kelompok ini umumnya mencurahkan hidupnya untuk menumpuk harta. Mereka melihat uang sebagai simbol kesuksesan. Itulah sebabnya mereka menjadi serakah dan amat mendewakan uang. Uang menjadi oksigen yang mutlak diperlukan bagi kehidupan mereka.
Sayangnya orang-orang seperti ini hidupnya hampa. Mereka umumnya cepat curiga terhadap orang lain. Amat sulit bagi mereka untuk berpikir positif terhadap orang lain. Kalau ada yang mencoba dekat, mereka lantas berpikir, “Jangan-jangan orang ini mau mengambil harta saya.” Seorang Mahaguru kebijaksanaan pernah berkata orang yang menomorsatukan harta tidak akan menemukan arti hidup yang sejati. “Sebab di mana hartanya berada, di situlah pula hatinya berada,” demikian nasihat Sang Mahaguru.
Saya tidak memungkiri bahwa kekayaan -khususnya uang- penting bagi hidup. Siapa sih yang tidak butuh uang? Sebuah lembaga keagamaan dan lembaga sosial pun butuh uang untuk kegiatan operasionalnya. Mana bisa kita mendirikan tempat ibadah tanpa uang?
Uang memang penting tapi uang bukan segalanya. Uang adalah sarana untuk membuat hidup kita makin berarti. Baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Selain kekayaan, ada juga orang yang mengidentikkan kesuksesan dengan ketenangan hidup. Kelompok ini tidak suka macam-macam. Sebagian bahkan cenderung pasif dan menjauhkan diri dari kehidupan masyarakat. Sikap seperti ini juga merupakan sebuah pilihan dan kita tidak bisa mengatakan itu keliru.
Ada juga orang yang mengidentikkan kesuksesan dengan ketenaran. Mereka rela menempuh jalan panjang yang menanjak demi popularitas. Terkadang perjalanan panjang ini sangat melelahkan sehingga beberapa memilih jalan pintas dengan mempraktekkan cara-cara kurang terpuji, seperti (maaf) menjual diri. Namun tidak semua dari mereka yang mengambil jalan ini. Paham bahwa kesuksesan identik dengan ketenaran biasanya hanya terbukti kebenarannya pada tahap awal. Lambat-laun, seiring makin meningkat popularitas, banyak hal-hal tertentu terjadi yang pada akhirnya membuat seorang tokoh publik (public figure) terpaksa menolak paham ini. Misalnya dengan hilangnya privacy yang bersangkutan karena setiap gerak-geriknya senantiasa diawasi masyarakat lewat pers. Sebagaimana kehidupan seorang artis yang kehidupannya “diobok-obok” secara berlebihan oleh media massa. Pihak media selalu mengatakan bahwa apa yang disajikannya adalah untuk memuaskan rasa ingin tahu pembaca atau penonton. Mungkin ada benarnya juga. Yang pasti, jelaslah sudah bahwa kesuksesan tidak identik dengan ketenaran.
Selanjutnya ada juga yang mendefiniskan kesuksesan dengan kesehatan yang prima. Terhadap definisi ini terkadang saya mengajukan pertanyaan reflektif, bukankah ada begitu banyak orang dengan kesehatan yang amat prima namun hidupnya kosong? Mereka sama sekali tidak berkarya dan berusaha menjadikan hidupnya lebih berarti.
Jadi, apa sih definisi sukses yang tepat? Sayapun masih terus belajar dan mencari apa arti sebuah sukses sejati. Yang pasti, saya pernah membaca satu definisi tentang sukses yang tampaknya cukup menarik untuk kita simak bersama. Menurut motivator terkenal, Zig Ziglar, sukses sejati mencakup delapan bidang kehidupan, yakni: kebahagiaan, kesehatan, keuangan (kemakmuran), keamanan, kualitas persahabatan (mempunyai banyak sahabat), hubungan keluarga yang baik, pengharapan akan masa depan, dan kedamaian pikiran. Itulah sebabnya kita sering mendengar orang berkata bahwa orang kaya belum tentu sukses, namun orang yang sukses pasti kaya secara material dan spiritual.
Meski demikian, sukses bukanlah sebuah tujuan akhir; sukses adalah sebuah perjalanan. Success is not a destination; success is a journey! Ya, sukses adalah sebuah perjalanan! Jika kita telah berhasil meraih sebuah impian, kita toh tetap harus meneruskan perjalanan. Akhir dari perjalanan itu adalah ketika kita menutup mata dan kembali ke hadirat-Nya. Motivator dan pakar kepemimpinan, Dr. John C. Maxwell selalu menegaskan agar dalam perjalanan sukses itu kita senantiasa melakukan apa yang harus kita lakukan. Intinya, tempuhlah perjalanan sukses dengan benar dan hargailah prosesnya bukan hasil akhirnya. Bagaimana menurut Anda?

Kegagalan.....

Kenali kesalahan-kesalahan dan belajarlah darinya, namun jangan pernah berkutat di dalamnya.
Orang Bodoh tidak pernah belajar dari kegagalannya.
Orang Pandai belajar dari kegagalan yang ia perbuat dan ia memperbaikinya.
Orang Bijak belajar dari kegagalan orang lain
Cara yang paling pasti untuk menghindari kegagalan adalah dengan tidak mencoba.
Gagal dan Sukses merupakan Satu paket menuju Sukses. Lebih baik gagal dari pada tidak mencoba sama sekali. Gagal hari ini bisa jadi Sukses Esok Hari.

Pemarah dan Penyabar..........

Hanya seorang yang pemarah yang bisa betul-betul bersabar. Seseorang yang tidak bisa merasa marah tidak bisa disebut penyabar, karena dia hanya tidak bisa marah. Sedangkan seorang lagi yang sebetulnya merasa marah, tetapi mengelola kemarahannya untuk berlaku baik dan adil adalah seorang yang berhasil menjadikan dirinya bersabar. Dan bila Anda mengatakan bahwa untuk bersabar itu sulit, Anda sangat tepat, karena kesabaran kita diukur dari kekuatan kita untuk tetap mendahulukan yang benar dalam perasaan yang membuat kita seolah-olah berhak untuk berlaku melampaui batas.

Kehidupan Ibarat Naik Sepeda.....

Kehidupan itu ibarat naik sepeda, anda tidak akan jatuh kecuali anda berencana untuk berhenti mengayuhnya.
Life is like riding a bicycle, you don’t fall off unless you plan to stop peddling.

Minggu, 20 Juni 2010

Keinginan dan Niat……............

Keinginan dan niat yang kuat merupakan langkah awal dalam memanifestasikan apa yang kita inginkan. Jangan meragukan kekuatan yang ada dalam diri kita. Kekuatan kita yang berupa pikiran, kata-kata dan aksi. Karena dengan pikiran, kata-kata dan selanjutnya dengan aksi atau langkah yang kita lakukan sendirilah yang akan menentukan keinginan kita untuk terwujud.Mungkin saat pertama, kita membuat keinginan atau niat, terlihat begitu suram prospeknya untuk terwujud, atau masih jauh sekali harapan akan terlaksananya keinginan itu.Tapi percayalah bahwa ketika pikiran kita selalu dalam keadaan bersyukur, gembira, selalu berpikir positif dan selalu siap memberi dengan ikhlas selagi kita mampu, maka apa yang kita inginkan akan segera terwujud, karena dalam keadaan demikian, sulit sekali pikiran-pikiran negatif mendatangi kita.Setelah kita dalam keadaan selalu bersyukur, gembira, selalu berpikir positif dan selalu siap untuk memberi,visualisasikan terus apa yang kita inginkan sehingga semakin hari semakin jelas. Perjuangkan apa yang kita inginkan dengan kata-kata dan tindakan dan percayalah bahwa semua yang kita harapkan secara bertahap akan termanifestasi.Kepercayaan diri akan keinginan atau niat yang kuat akan gambaran mental yang kita inginkan untuk kondisi kita sehari-hari, akan terealisasi dengan wujud motivasi dan kreatifitas.Tetapi harus diingat bahwa, semua keinginan dan niat tanpa visi yang jelas dan aksi yang saling mendukung akan sulit terwujud.Berpikir, berkata dan melakukan aksi sesuai dengan apa yang kita harapkan untuk terwujud.Tuhan Yang Maha Kuasa, telah memberikan apa yang kita perlukan kepada masing-masing diri kita, yang perlu kita lakukan adalah kepercayaan akan anugerah dari yang Maha Kuasa itu, dan mempergunakannya sebaik mungkin............